Kamis, 14 Februari 2019

Menilai & Mengerti atau Mengerti & Menilai? #opinikevin

Beberapa waktu lalu aku mendengar sebuah ilustrasi/cerita yang menarik dari sebuah perbincangan kecil bersama seseorang, dan aku pikir menarik pula untuk dibagikan. Gini nih ceritanya.

"Ada seorang Ayah bersama dua orang anak perempuannya yang masih kecil didalam sebuah pesawat, sejak awal masuk kedalam pesawat tersebut kedua anak perempuan itu menangis hingga menarik perhatian para penumpang lain. Para penumpang mengasumsikan mungkin karena takut, tapi setelah take off dan mengudara cukup lama kedua anak perempuan itu masih saja menangis tanpa henti, para penumpang mulai gusar dan mulai merasa terganggu, terlebih lagi beberapa orang memperhatikan bahwa tidak ada tindakan apa-apa dari Ayah nya untuk mencoba membujuk atau menghibur kedua anaknya agar berhenti menangis, yang dilakukan Ayahnya hanya memandangi awan-awan dibalik jendela pesawat, terkesan tidak mempedulikan kedua anaknya tersebut, hal tersebut menjadi perbincangan miring terhadap sang Ayah didalam pesawat tersebut. Akhirnya ada seseorang yang memberanikan diri untuk menegur sang Ayah dari kedua anak tersebut, "permisi pak, dari tadi saya perhatikan kedua putri bapak tidak berhenti menangis sedangkan tidak ada tindakan maupun usaha apapun dari bapak untuk mencoba menghibur mereka", "Anda tau alasan mereka menangis?" tanya si Ayah kepada penumpang yang menegurnya sambil menyeka air matanya, "mereka menangis karena dipesawat ini ada ibunya didalam peti, bersama-sama dengan kita dipesawat ini, kalau saya tau bagaimana cara menghibur mereka sudah sejak awal saya lakukan".

Kisah tersebut sungguh menyentuh aku secara pribadi, sekaligus jadi refleksi bagi ku. Kecendrungan manusia memang aneh, kita lebih mudah dan senang menilai terlebih dahulu sebelum mengerti, coba pahami lagi bukankah itu urutan yang salah. Bagaimana kita bisa memberi nilai tanpa kita mengerti hal yang akan kita nilai. Apakah bisa seorang dosen dengan benar memberi nilai pada ujian kalkulus tanpa dia mengerti dan menguasai kalkulus tersebut terlebih dahulu?. 

Aku harap ini juga bisa menjadi refleksi buat teman-teman semua, mencari tau terlebih dahulu sebelum menilai.



Share:

0 komentar:

Posting Komentar