Selasa, 21 Februari 2017

Jangan Bercita-Cita Jadi Orang Sukses #opinikevin

Tulisan ini udah sangat lama gue simpan dan hanya pede disimpan sebagai draft, mungkin karena materi dan pesan yang mau dikasi belom terlalu kuat. Tapi beberapa waktu yang lalu gue ngalamin kejadian yang udah biasa dan keulang terus, kunci kamar dan kunci motor gue ilang, gak ngerti lagi dah emang ceroboh banget tambah pikun gini, sebelumnya dompet, dan itu sampe dua kali, dan tas gue aja pernah ilang dikampus karena lupa buat dibawa pulang, ampun dah. Dan jelas itu mengganggu dan menghambat banyak hal yang biasanya gue lakuin, dan bikin gak nyaman pastinya. Tapi dari kejadian kehilangan kunci ini gue belajar sesuatu sih yang bikin gue pede nyelamatin tulisan ini yang membusuk di draft. Hehee..

Sehari setelah itu gue pergi ke dukun, yaa dukun kunci, dan gue anterin sampe rumah untuk dibikinin kunci yang baru. Sambil dia kerja dan gue ngegangguin dengan pertanyaan-pertanyaan gak penting sok asik. Tapi jujur gue amaze sih sama keterampilannya, mungkin dipandang orang sebelah mata tapi coba bayangin kalo gak ada lagi orang-orang yang mau berprofesi semacam itu, gak ngerti gue mesti gimana. Masih banyak profesi-profesi yang selama ini orang pandang sebelah mata tapi sebenernya sangat berguna buat kita dan banyak orang, contoh lagi tukang tambal ban, kebayang gak lo bakal gimana kalo gak ada mereka? atau pak ogah yang dijalan-jalan, menurut gue ini kerjaan yang paling tulus sih, rela panas-panasan buat ngebantuin lo nyebrang doang, terus dibayar gak dibayar dia gak pernah marah.

Jadi gini, dari kita lahir sampe sekarang pasti selalu diharapkan menjadi orang sukses, ntah itu dari orang tua, guru, pacar (kalo punya), dan siapapun itu. Punya pekerjaan dan karir yang bagus, umumnya waktu kecil ditawarin cita-cita ya palingan dokter, arsitek, pilot, guru, tentara, paling tinggi astronot, atau mungkin punya usaha sendiri yang ujung dari semuanya itu punya penghasilan besar, punya rumah besar dan istri yang besar, hmm.. Seolah-olah sukses itu hanya dari materi, tapi nyatanya itu yang di dambakan pada generasi dulu hingga sekarang. Jarang kita mendengar dan diajarkan bahwa yang paling penting menjadi hal yang dituju dan dicita-citakan adalah menjadi orang yang berguna bagi orang lain. Gak ada yang paling keren sih menurut gue selain apa yang kita kerjain punya dampak positif buat orang lain.

Disini gue bukan berarti ngelarang lo buat punya cita-cita yang tinggi, jelas bukaan, punya cita-cita sangatlah perlu.. Tapi coba mulai sekarang prioritas kita becita-cita kita ubah, bukan cuma sekedar materi tapi bagaimana kita bisa berguna dan membantu orang lain dengan apa yang kita kerjakan. Selain itu jangan pernah pandang remeh pekerjaan orang lain, karena gak ada usaha kecil atau besar yang ada hanyalah usaha yang berguna atau tidak sama sekali... Udah gitu aja.



Share:

Kamis, 16 Februari 2017

2 Tips Cara Menilai Apakah Hubungan Baik-Baik Saja Atau Sebaliknya #opinikevin

Sesuai dengan judul yang panjang itu kali ini gue mau coba berbagi opini gue tentang gimana sih caranya menilai hubungan yang dijalani itu baik-baik aja atau nggak. Karena apa ya, mungkin dari keseringan dengerin curhat temen-temen, banyak yang bingung mesti putus apa nggak, intinya ya masih ragu-ragu deh. Gue punya 2 tips sederhana berupa pertanyaan buat diri sendiri sih buat kalian yang mengalami hal demikian, ya sok tau aja sih emang, tapi setelah dipikir-pikir mungkin ada benernya juga, moga bermanfaatlah bagi nusa dan bangsa.



1. Misalkan sekarang lo nikah dengan dia dan bakal sehidup semati sama dia lo bakal bahagia atau nggak?

Coba bayangin deh, ujung dari semuanya kan pasti kearah sana, iya nggak? Kalo lo masih ragu-ragu berarti ada yang salah, mungkin lo gak bahagia, kalo lo bahagia pasti gak ragu-ragu. Walaupun bahagia ukurannya luas sih ya, apalagi untuk sampe ke jenjang itu, tapi itu salah satu hal yang paling penting sih menurut gue. Kalo dia banyak drama apakah lo bakal bahagia dengan dramanya sampe lo mati, kalo dia suka kentut sembarangan apakah lo bakal tahan dengan baunya sampe lo mati, pokoknya apapun halnya coba lo ukur sampe kearah sana. Simple!



2. Misalkan lo tarik waktu kebelakang coba bandingin, lo bahagia dengan hidup lo yang sekarang atau yang dulu?

Sederhana banget, coba kau renungkan coba kau fikirkan tanya bintang-bintang bahagia mana hidup lo semenjak ada dia atau sebelum lo sama dia. Apa lo kekurangan waktu ngumpul-ngumpul seru-seruan dengan teman-teman lo dan keluarga lo karena dia, atau hal lain yang dulu lo anggap seru dan bikin lo bahagia justru sekarang berkurang dan hanya tinggal dia dia dia. Simple!

Segitu aja sih, dan memang 2 pertanyaan itu yang juga gue aplikasikan waktu gue deket sama cewek, semoga bermanfaat lah ya. Jangan terlalu buru-buru hanya karena ingin dapat predikat pacaran, ingat! menetapkan karena kesiapan atau karena kesepian?, byee...
Share:

Senin, 06 Februari 2017

Kasmaran Taik Kucing #PUISI4

Apa ini sungguhan?
Atau sekedar kadar penasaran?
Namun tak kutampik
Jika kau semakin larut dan lebur

Rasional mencegahku agar berhati-hati
Emosi mendorongku untuk menetapkan
Mereka tak pernah sepaham
Namun tetap saling mengerti

Dari tiap masa yang hilang
Ku papah hati yang belum siap kubagi
Menakar drama dan tragedi yang mungkin saja terjadi
Jangan terlalu gegabah oleh naluri dan intuisi rasionalku berkata

Tapi makin kini seolah kau yang beri arti
Tanpa kalimat cinta yang basi
Tanpa gombal yang bikin mual
Tanpa gengsi dan kode yang bikin frustasi

Pertemuan yang slalu bermakna
Kukagumi semua tingkah dan isi kepalamu
Bukan karena cantik yang kau banggakan

Kita memberi arti cemburu pada waktu
Yang diacuhkan tanpa peduli untuk disapa
Ku akui kau tak pernah kehabisan akal
Agar tiap temu menjadi spesial

Dari semua yang telah lewat sampai saat ini
Kuharap ini bukan sekedar kasmaran taik kucing
Share: