Senin, 12 Juni 2017

Cinta Tidak Butuh Alasan! Kata Siapa?? #opinikevin


Kata siapa cinta nggak perlu alasan?, tentu dari lagu-lagu, novel, film, dan akun-akun quotes tentang cinta cintaan alay yang adminnya anak-anak abege, dan tanpa disengaja dan disadari masuk begitu saja di alam bawah sadar, membentuk paradigma/cara pandang dan dianggaplah itu sebuah fakta atau realita.

Kali ini gue berani bilang kalau hal itu semua adalah KEBOHONGAN!. Tapi nggak dipungkiri juga banyak yang percaya, terbuai dan berbunga-bunga karena kebohongan ini. "Everything happen for a reason". Newton pula telah menemukan mutlaknya hukum tentang aksi dan reaksi, hubungannya apa? Gak tau biar keliatan intelek aja sih.

Yang datang tanpa alasan akan pergi juga dengan tanpa alasan. Jelas, karena mereka nggak punya dasar untuk itu. Makanya lo jangan heran kalau pacar lo bilang "Aku mencintai kamu tanpa alasan", sungguh kebohongan yang manis dan lo akan tersipu, tapi kemudian setelah itu pacar lo pergi atau minta putus tanpa kenapa, padahal lo rasa keadaannya sedang baik-baik aja. Yaiyalah, coba pikir!. Gak punya alasan berarti nggak punya tujuan. Jika punya alasan mencintai maka punya alasan juga untuk bertahan.

Tapi yang menarik sebenarnya semua orang punya alasan, paling ceteknya ya karena fisik yang menarik, itu juga alasan. Terlepas dari alibi kalau karena fisik berarti hanya kagum dan suka, bukan cinta. Tapi ya itu bisa jadi alasan. Cuma karena nggak cukup keberanian untuk mengutarakan alasannya yang cetek itu aja makanya digunakanlah jurus buaian sepik-sepik manis kebohongan "aku mencintai kamu tanpa alasan", cuiiihh...

Jadi tentulah cinta itu perlu alasan, dan jika lo udah punya alasan coba tanya pada pribadi lo sendiri "apakah dengan semua alasan yang lo punya untuk mencintai sesesorang itu bisa jadi dasar untuk lo bertahan dalam kondisi apapun?". Kiranya postingan ini bisa membuka mata lo semua, karena semua hal datang karena adanya alasan, dengan alasan kita punya dasar untuk menjalani sesuatu dan otomatis kita punya tujuan akan itu. "Everything happen for a reason".

Bye...


Share:

Kamis, 25 Mei 2017

ELEGI AMBIGUITAS #PUISI5

27 Oktober 2016

Nihil dan ironi
Aku bagai angin
Menanti batu bersuara

Apa aku harus menunggu kau berlisan?
Atau aku harus berperan?
Seperti apa?
Huh.. Aku bukan "orang pintar"
Sudah gila?

Peduli,
Ku tidur saja
Share:

Selasa, 21 Februari 2017

Jangan Bercita-Cita Jadi Orang Sukses #opinikevin

Tulisan ini udah sangat lama gue simpan dan hanya pede disimpan sebagai draft, mungkin karena materi dan pesan yang mau dikasi belom terlalu kuat. Tapi beberapa waktu yang lalu gue ngalamin kejadian yang udah biasa dan keulang terus, kunci kamar dan kunci motor gue ilang, gak ngerti lagi dah emang ceroboh banget tambah pikun gini, sebelumnya dompet, dan itu sampe dua kali, dan tas gue aja pernah ilang dikampus karena lupa buat dibawa pulang, ampun dah. Dan jelas itu mengganggu dan menghambat banyak hal yang biasanya gue lakuin, dan bikin gak nyaman pastinya. Tapi dari kejadian kehilangan kunci ini gue belajar sesuatu sih yang bikin gue pede nyelamatin tulisan ini yang membusuk di draft. Hehee..

Sehari setelah itu gue pergi ke dukun, yaa dukun kunci, dan gue anterin sampe rumah untuk dibikinin kunci yang baru. Sambil dia kerja dan gue ngegangguin dengan pertanyaan-pertanyaan gak penting sok asik. Tapi jujur gue amaze sih sama keterampilannya, mungkin dipandang orang sebelah mata tapi coba bayangin kalo gak ada lagi orang-orang yang mau berprofesi semacam itu, gak ngerti gue mesti gimana. Masih banyak profesi-profesi yang selama ini orang pandang sebelah mata tapi sebenernya sangat berguna buat kita dan banyak orang, contoh lagi tukang tambal ban, kebayang gak lo bakal gimana kalo gak ada mereka? atau pak ogah yang dijalan-jalan, menurut gue ini kerjaan yang paling tulus sih, rela panas-panasan buat ngebantuin lo nyebrang doang, terus dibayar gak dibayar dia gak pernah marah.

Jadi gini, dari kita lahir sampe sekarang pasti selalu diharapkan menjadi orang sukses, ntah itu dari orang tua, guru, pacar (kalo punya), dan siapapun itu. Punya pekerjaan dan karir yang bagus, umumnya waktu kecil ditawarin cita-cita ya palingan dokter, arsitek, pilot, guru, tentara, paling tinggi astronot, atau mungkin punya usaha sendiri yang ujung dari semuanya itu punya penghasilan besar, punya rumah besar dan istri yang besar, hmm.. Seolah-olah sukses itu hanya dari materi, tapi nyatanya itu yang di dambakan pada generasi dulu hingga sekarang. Jarang kita mendengar dan diajarkan bahwa yang paling penting menjadi hal yang dituju dan dicita-citakan adalah menjadi orang yang berguna bagi orang lain. Gak ada yang paling keren sih menurut gue selain apa yang kita kerjain punya dampak positif buat orang lain.

Disini gue bukan berarti ngelarang lo buat punya cita-cita yang tinggi, jelas bukaan, punya cita-cita sangatlah perlu.. Tapi coba mulai sekarang prioritas kita becita-cita kita ubah, bukan cuma sekedar materi tapi bagaimana kita bisa berguna dan membantu orang lain dengan apa yang kita kerjakan. Selain itu jangan pernah pandang remeh pekerjaan orang lain, karena gak ada usaha kecil atau besar yang ada hanyalah usaha yang berguna atau tidak sama sekali... Udah gitu aja.



Share:

Kamis, 16 Februari 2017

2 Tips Cara Menilai Apakah Hubungan Baik-Baik Saja Atau Sebaliknya #opinikevin

Sesuai dengan judul yang panjang itu kali ini gue mau coba berbagi opini gue tentang gimana sih caranya menilai hubungan yang dijalani itu baik-baik aja atau nggak. Karena apa ya, mungkin dari keseringan dengerin curhat temen-temen, banyak yang bingung mesti putus apa nggak, intinya ya masih ragu-ragu deh. Gue punya 2 tips sederhana berupa pertanyaan buat diri sendiri sih buat kalian yang mengalami hal demikian, ya sok tau aja sih emang, tapi setelah dipikir-pikir mungkin ada benernya juga, moga bermanfaatlah bagi nusa dan bangsa.



1. Misalkan sekarang lo nikah dengan dia dan bakal sehidup semati sama dia lo bakal bahagia atau nggak?

Coba bayangin deh, ujung dari semuanya kan pasti kearah sana, iya nggak? Kalo lo masih ragu-ragu berarti ada yang salah, mungkin lo gak bahagia, kalo lo bahagia pasti gak ragu-ragu. Walaupun bahagia ukurannya luas sih ya, apalagi untuk sampe ke jenjang itu, tapi itu salah satu hal yang paling penting sih menurut gue. Kalo dia banyak drama apakah lo bakal bahagia dengan dramanya sampe lo mati, kalo dia suka kentut sembarangan apakah lo bakal tahan dengan baunya sampe lo mati, pokoknya apapun halnya coba lo ukur sampe kearah sana. Simple!



2. Misalkan lo tarik waktu kebelakang coba bandingin, lo bahagia dengan hidup lo yang sekarang atau yang dulu?

Sederhana banget, coba kau renungkan coba kau fikirkan tanya bintang-bintang bahagia mana hidup lo semenjak ada dia atau sebelum lo sama dia. Apa lo kekurangan waktu ngumpul-ngumpul seru-seruan dengan teman-teman lo dan keluarga lo karena dia, atau hal lain yang dulu lo anggap seru dan bikin lo bahagia justru sekarang berkurang dan hanya tinggal dia dia dia. Simple!

Segitu aja sih, dan memang 2 pertanyaan itu yang juga gue aplikasikan waktu gue deket sama cewek, semoga bermanfaat lah ya. Jangan terlalu buru-buru hanya karena ingin dapat predikat pacaran, ingat! menetapkan karena kesiapan atau karena kesepian?, byee...
Share:

Senin, 06 Februari 2017

Kasmaran Taik Kucing #PUISI4

Apa ini sungguhan?
Atau sekedar kadar penasaran?
Namun tak kutampik
Jika kau semakin larut dan lebur

Rasional mencegahku agar berhati-hati
Emosi mendorongku untuk menetapkan
Mereka tak pernah sepaham
Namun tetap saling mengerti

Dari tiap masa yang hilang
Ku papah hati yang belum siap kubagi
Menakar drama dan tragedi yang mungkin saja terjadi
Jangan terlalu gegabah oleh naluri dan intuisi rasionalku berkata

Tapi makin kini seolah kau yang beri arti
Tanpa kalimat cinta yang basi
Tanpa gombal yang bikin mual
Tanpa gengsi dan kode yang bikin frustasi

Pertemuan yang slalu bermakna
Kukagumi semua tingkah dan isi kepalamu
Bukan karena cantik yang kau banggakan

Kita memberi arti cemburu pada waktu
Yang diacuhkan tanpa peduli untuk disapa
Ku akui kau tak pernah kehabisan akal
Agar tiap temu menjadi spesial

Dari semua yang telah lewat sampai saat ini
Kuharap ini bukan sekedar kasmaran taik kucing
Share:

Selasa, 24 Januari 2017

Mengapa Harus Laki-Laki Yang Memulai? #opinikevin



Siapa yang memberi aturan bahwa yang harus memulai ada laki-laki?. Dan siapa yang memberi aturan bahwa wanita yang harus menunggu?. Siapa? Siapa? Siapaaaa?

Apakah salah kalau wanita yang memulai?

Yang pasti begitulah kenyataan yang sudah terpatri ntah sejak kapan. Wanita selalu menuhankan gengsi, dengan berbagaii alibi mereka mempersenjatai diri, "takut dianggap murahan", "biar ada tantangan". Pliis girls... Kenapa harus memperumit hal yang seharusnya sederhana!

Gak ada manusia yang lebih murahan dari seorang yang berani melabeli seorang wanita "murahan" hanya karena dia pengen kenalan, jujur dengan perasaannya. Apa yang salah dengan kejujuran?

Hati - hati aja sih, karena ke-gengsian itu justru membawa kalian pada penyesalan, karena alibi "memberi tantangan" akhirnya seorang yang mungkin bisa jadi orang kalian harapkan cabut gitu aja.

Kami para lelaki ingin kalian yang sederhana. Jika memang sulit untuk mengungkapkan maka tunjukanlah lewat perhatian. Kami ingin kalian yang sederhana, seorang yang tidak gengsi untuk menghubungi duluan. Kami ingin kalian yang sederhana.

Perlu kalian tau.. Gengsi tidak membuat kalian terlihat lebih cantik!

*Note : tulisan ini dibuat tidak berarti menganggap semua wanita adalah sama dan juga isi pemikiran tiap laki - laki adalah sama pula dengan gue. Thanks
Share:

Sabtu, 14 Januari 2017

Rindu Yang Salah #PUISI3

Dan…
Biar malam ini kujelma menjadi abu
Dihantarkan angin tanpa tuju

Karena…
Kesalku meratah emosiku
Seorang tak hirau beradaku

Tapi…
Ijinkanlah deru ini berdesir
Sampai tiba hari terakhir

Aku akan berhenti
Meratap dan meracau
Tentang rindumu yang angkuh
Dan senduku yang akan menjadi mahasesal
Share:

Rabu, 11 Januari 2017

Mencintai Bukan Berarti Menjual Privasi #opinikevin

Sejatinya pacaran saat ini kurang menghargai privasi, atas nama komitmen diharuskan berbagi segala hal, saling cek chat, saling tau semua akun sosmed, dll. Padahal yang terjadi tanpa disadari adalah hal-hal yang dilakukan tersebut didasari oleh rasa kurang percaya, adanya curiga dan prasangka namun terkamuflase dengan anggapan yang mereka sebut "saling percaya". Sangat kontradiktif menurut gue, gak nyambung.

Justru saat privasi terbagi itulah bukti tidak saling percaya, bukan dengan membagikan segala hal berarti bukti saling percaya, bukan begitu! Lagi pula bukan privasi namanya jika kita membagikan segala hal pada orang lain, bahkan pada pacar sekalipun.



Oke, mungkin diantara kalian ada yang tidak sependapat dan bilang gue aneh. Tapi begini, privasi adalah hak setiap manusia, dan itu haruslah dihargai oleh tiap orang, kalau kamu gak setuju berarti kamu gak menghargai pasanganmu sebagai manusia.

Saling berbagi privasi akan menumbuhkan sifat curiga dan prasangka. Gimana rasanya perasaan pasangan kalian atau mungkin kalian saat tidak diberikan rasa percaya?, itu yang terjadi disaat privasi dibagi-bagi.

Begini deh daripada banyak ngebacot, klasik sih sebenernya saran gue, tetep aja dasar percaya yang paling bener dan juga saling menghargai. Kalau udah rasa nyaman gak bakal mudah kok untuk pergi, justru kalau kejadiannya udah saling curiga, saling berprasangka keadaan yang terjadi pasti sebaliknya kan?.

Yaudah gitu aja sih..
Share:

Minggu, 08 Januari 2017

Kamu Sama Mantanmu Udah Ngapain Aja? #opinikevin

Hayoo pada pernah ngalamin gak? Ditanyain begitu sama gebetan atau pacar?



Gue masih gak ngerti deh maksud dan tujuan "orang-orang" yang suka nanyain hal begituan sama pasangannya. Apa pentingnya sih? Apa untungnya? Dan ironisnya lagi setelah dia tau apa yang jadi masa lalu pasangannya dan itu gak sesuai seperti apa yang dia harapkan, pasangannya ditinggalin.

Analoginya begini : Anggaplah uang dengan nominal Rp. 100.000,- lo kucek-kucek, remas-remas sampe bentuknya udah gak kaya semula lagi, tapi setelah itu terjadi nilai dari uang tadi bakal berubah gak? Walaupun mungkin bentuknya udah gak kaya semula tapi nilainya gak akan berubah.

Harusnya gitu cara kita memandang pasangan kita, tiap orang pasti punya masa lalu, dan gak selalu masa lalunya adalah hal yang menyenangkan. kalau menurut kita pasangan yang kita pilih adalah orang yang berharga atau bernilai buat kita, seharusnya kita gak perlu pusingin keadaan dia dimasa lalu apalagi buat kepoin masa lalunya kaya "mantanmu berapa?", "udah ngapain aja sama mantan?", kalo sayang harusnya apapun keadaan pasangan kita, tetaplah berharga buat kita, walaupun dengan segala keburukan yang udah pernah dia lakuin. 

Gak usah pacarin orang yang masih suka nanya begituan, itu tandanya dia orang yang lemah, gak siap kaya yeezy nya kemal, gak bisa nerima pasangannya dengan apa adanya. 

Dan buat kalian yang masih "begitu" gue saranin. Kepolah yang berkualitas!! Berdamailah dengan masa lalu!! Kalo masih gak bisa, Mati aja udah!
Share:

Rabu, 04 Januari 2017

Jangan Memilih Pasangan Saat Kamu Patah Hati! #opinikevin

Mungkin dari judul sudah sedikit mendiskripsikan apa pembahasan yang akan gue angkat saat ini. "Jangan Memilih Pasangan Disaat Kamu Sedang Putus Cinta", kenapa?




Saat kita merasa lapar, makanan yang rasanya biasa aja sekalipun akan terasa enak dan nikmat untuk kita santap, bener gak? Masa bodo dengan rasanya apalagi kandungan gizi dan kualitasnya, yang penting hasrat terpenuhi dan kenyang. Begitulah kira-kira analoginya, saat kamu patah hati jangan pernah mengambil keputusan, karena dalam keadaan seperti itu semua hal cenderung dianggap hal yang bagus dan melupakan banyak pertimbangan dalam memilih pasangan. Bisa aja pasangan yang diambil adalah orang yang salah, yang nggak berkualitas. Mending sih kalo komitmen hanya pacaran, Kalo sampe nikah gimana? Bisa bayangin gak seremnya?

Pasangan yang salah membawa diri kita pada kehidupan yang salah. Sadar gak sih kalian kalo milih pasangan gak semudah ngorek upil, banyak hal yang perlu dipertimbangkan, gak cuma sekedar "cinta", karena ini adalah keputusan yang akan kita bawa sampe kita mati, gak tau sih kalo yang punya niat poligami, iuuuhh... Pokoknya begitu, jangan sampe keputusan itu membawa kita pada penyesalan sampe nanti akhirnya mati. Mau begitu? Pasti nggak kan.

Nikmati aja dulu masa-masa yang ada, kalo masih sekolah ya sekolah yang bener, yang udah kerja ya kerja juga yang bener. Pantaskan diri lebih dulu sampai Tuhan kasi pasangan yang pantas buat kita. Intinya sabar dan percaya aja sih, percayain sama Tuhan untuk dapetin pasangan yang bener kita butuhkan bukan apa yang kita mau. Ingat! Pantaskan diri sampai Tuhan kasi pasangan yang pantas juga seperti bagaimana kita memantaskan diri kita. 


Siip!



Share:

Selasa, 03 Januari 2017

Serpihan Yang Galak Membias #PUISI2

Tersenyumlah hingga tiba garis pada matamu
Dan hadirnya bola lucu pada pipimu
Indahmu yang slalu ingin kumiliki

Dapatkah kau rasa degupku
Saatku peluk erat lekukmu
Dapatkah kau rasa hangatnya
Saatku erat genggam pada jemari

Hingga kini
Tetaplah kau yang paling indah
Share: